Friday, January 11, 2013

Turkish Coffee / Kopi Turki

Assalamu'alaikum.

Masih dari Mekkah. Kali ini saya akan berbagi cerita tentang kopi. Kenapa harus kopi, sih? Memang saya mau nya kopi. Baru deh, InsyaAlloh, di-posting-an selanjutnya saya akan bercerita yang lain. Soalnya banyak sekali yang ingin saya ceritakan disini. He he ...

Well, siapa yang tidak tahu kopi? InsyaAlloh semua orang tahu kopi kecuali bayi sama anak kecil kali ya. He he ... | Kopi itu awal mulanya, katanya, ditemukan di Ethiopia, yang kemudian disebarkan oleh orang Arab ke penjuru dunia.

Gambar; meitzeu.com
Alhamdulillah dulu saya pernah training di Coffee Club Singapore. Di cafe yang berada di Orchard rd. tersebut saya belajar banyak tentang kopi. Mulai dari kopi yang harganya lumayan mahal sampai variasi minuman hasil olahan kopi.

Yang paling mahal adalah Jamaican Blue Mountain Coffee, kemudian ada juga yang dari Indonesia seperti Java Arabica Coffee, Sumatra Mandheling Coffee, ada juga Colombian Supremo Coffee, Ethiopian Yirgacheffe Coffee, Kenyan AA Coffee, dll.


Siphon Coffee Machine
 | Gambar; chengxin01.en.ec21.com

Kemudian cara pembuatannya ada yang menggunakan Siphon Coffee Machine, atau ada juga mesin kopi yang modern tetapi manual. Hasil dari mesin kopi tersebut bisa kita buat espresso, cappuccino, latte, con pana, machiato dan lain-lain.

Nah di Mekkah, di tempat saya bekerja, saya menemukan cara pembuatan kopi yang baru, yaitu Turkish Coffee. Turkish Coffee adalah metode menyiapkan kopi yang diseduh menggunakan cezve (semacam pot kecil). Kopi nya harus bubuk dan halus dan langsung dicampur dengan gula ketika menyeduhnya.



Oke deh. Langsung aja ya, check it out! :D

1. Persiapkan kopi, gula, espresso cup dan saucer nya, tea spoon dan cezve.

2. Isi cezve dengan air panas 3/4 nya.

3. Isi cezve dengan kopi 2 sendok teh.


 4. Masukan gula sesuai pesanan. Normal : 3 sachet white sugar. Medium : 2 sachet white sugar. Pure : tanpa gula. Aduk sampe gulanya mencair.


















5. Panaskan di kompor sampai mulai mendidih. Bila mulai mendidih, angkat dan panaskan lagi. Lakukan sekitar 3 kali.  Di tempat saya bekerja, perusahaan menggunakan kompor listrik yang bila disentuh tanangan juga panas. Makanya harus hati-hati. Bila diperhatikan, cezve memiliki pegangan dari plastik agar menghindari panas ke tangan.


7. Tuangkan kopi sekaligus, jangan ragu-ragu. Biasanya bila perlahan-lahan kopi akan tercecer di cezve dan cup. Sehingga kita harus mengganti dengan yang baru. Cape deh! :D

8. Kopi siap dinikmati selagi panas. Dan selamat bergadang. Hi hi ... | Kopi ini cocok untuk bulan Ramadhan supaya banyak beribadah di malam hari. | Kopi disajikan di demitase cup tanpa spoon. Karena gula sudah dicampur ketika proses tadi.

Harus diingat. Turkish Coffee adalah metode. Bukan jenis kopinya. Saya pikir kopinya bisa apa saja. Asal grounding nya harus pas. 

Semoga menambah wawasan dan selamat mencoba bila alatnya ada, mah. He he ...
Dan selamat bergadang, kangkawan.

Dadah!
Wassalam.


0 comments:

Post a Comment

 
;