Wednesday, February 13, 2013

Indonesia-Ku

Sumber gambar: hukum-on.blogspot.com

Afwan, saya baru nge-posting lagi ini. Bukan tidak ada waktu. Tetapi jujur, kadang otak itu tidak mampu diajak kompromi untuk menulis. Walaupun tulisan ini hanya tulisan ringan. Tetap saja, ketika Alloh tidak berkehendak, maka tidak akan pernah terjadi.

Makkah, memang luar biasa. Bulan sekarang, adalah waktu yang menyesakkan untuk kota Mekkah selain Bulan Haji-an. Kenapa? Karena bulan ini, pemerintah KSA membuka untuk umrah dari seluruh penjuru dunia, termasuk Negeri Indonesia.

Dampak nya sangat terasa. Hotel dimana saya bekerja, selalu ada saja tamu Indonesia. Baik dari group maupun individual.

Melayani rumpun sendiri di negeri orang itu berbeda. Saya secara pribadi, meng-claim bahwa diri saya, InsyaAlloh adalah seorang waiter professional, ingin sekali meng-VIP kan semua orang Indonesia yang datang dan makan di restoran saya bekerja. Tidak sebatas melayani saja, namun ingin sekali memenuhi apa yang mereka mau.

Misalnya, nasi nya gak mau nasi yang biasa orang Arab makan, pengen nya nasi Indonesia. Terus ingin saos sambel. Ingin kerupuk. Klo barang nya ada, biasanya saya langsung ber-koordinir dengan chef Indonesia. Dan mereka biasanya langsung membuatkan.

Indonesia-Ku.

Entah lah. Melayani orang se-negara terkadang tantangan nya berbeda.Ketika kita mencoba untuk meng-optimalkan daya service kepada mereka. Terkadang feedback nya itu sesuatu yang tidak diharapkan.

Contoh yang paling sering terjadi adalah, mentang-mentang waiter nya orang Indonesia juga, minta nya se-enaknya dewek. Dengan bahasa nya se-enaknya dewek. Permintaan nya se-enaknya dewek.

Budaya kita itu tidak seperti itu, loh. Ada ucapan, "maaf" dan "makasih". Saya terkadang merasa tidak "ter-professional-kan" dengan cara meminta oleh orang yang saya pikir "bukan orang yang berpendidikan". Kenapa? Karena ketika orang mengerti, maka mereka akan menghargai.

Kadang malah kami dicaci maki oleh bangsa sendiri. Astagfirulloh. Tapi itulah tantangan kami. Sebagai sarana meraih pahala dari kesabaran ke ke-tawakalan. :)

Tapi terlepas dari itu semua. Banyak juga orang Indonesia yang sangat menghargai pekerjaan kami. Kami senang ketika kami dihargai, sehingga melayani nya lebih optimal. InsyaAlloh.

Nah, masalah tips. Itu dari Alloh. Ada yang memberi dan ada juga yang tidak. Jadi mengharapan sesuatu dari manusia itu menyakitkan. Sebaiknya tips itu tidak pernah dimasukkan kedalam hati. Usaha harus, men-service dengan bagus itu harus! Masalah rezeki yang Alloh titipkan lewat mereka, itu urusan Alloh.

Baiklah kangkawan.
Sudah dulu ya. Doakan biar tetep istiqomah di jalan Alloh.
Dadah, salam rindu untuk Indonesia-Ku.

Assalamu'alaikum.


0 comments:

Post a Comment

 
;