Saturday, June 8, 2013 0 comments

Rifqi dan Wise

Selamat menikah saudaraku,
Selamat menikah saudariku,
Engkau tahu, ah, engkau pasti tahu.

Aku tidak bisa datang,
Aku tidak bisa berada disana dan menyaksikan,
Aku tidak bisa menjadi pagar bagus dan tersenyum kepada tamu undangan,
Aku tidak bisa ikut mengucapkan kata "Sah" ketika penghulu bertanya "Sah?"
Aku tidak bisa ikut berfoto diantara kalian.

Aku sangat bahagia, saudaraku, Rifqi.
Aku sangat bahagia, saudariku, Wise.
Aku sangat bahagia kalian akan menjadi suami istri pada hari ini.
Aku sangat bahagia karena aku tahu sebesar apa perjuangan kalian.
Aku sangat bahagia karena akhirnya perjuangan itu, sudah berhasil.

Aku berdoa, kepada Alloh.
Aku berdoa agar pernikahan ini menjadi awal kalian membangun keluarga yang sakinah.
Aku berdoa agar kalian memulainya dengan sangat bahagia.
Aku berdoa agar bahtera pernikahan ini menjadi bahtera yang tangguh.
Aku berdoa kepada sang Kapten, kamu, Rifqi, agar selalu menjaga istrimu dengan meminta bantuan Alloh.

Selamat memulai hidup baru.
Kalian pasti sudah tahu ke arah mana bahtera ini akan kalian bawa.
Contohlah Muhammad saw dalam cara memuliakan Khadijah ra.
Contohlah Khadijah ra dalam melayani Muhammad saw.
Jadikahlah ilmu-ilmu itu penerang dalam perjalanan ini.

Barakallohu Laka Wa Baroka Alaika, Wajama'a Bainakuma Fil Khair.

--------------------------------------------------

Moch Ichsan Sofyan
Makkah, June 9, 2013

I am happy for you both.
Happy Wedding Day.
Tuesday, April 23, 2013 0 comments

Perjalanan Menuju Madinah, Part 2

Assalamu'alaikum.
Mau nyambung sama tulisan yang kemarin tentang perjalanan menuju Madinah.

Salah satu sudut Masjid Nabawi, sebelum subuh.
Nah setelah sampai di Madinah jam 4.00 pagi di terminal Saptco. Saya bingung, karena ini adalah kali pertama saya ke Madinah, jadi saya tidak tahu dimana letak Masjid Nabawi. Akhirnya saya menanyakan kepada supir yang juga orang Indonesia.

Alhamdulillah dengan senang hati beliau menunjukan jalan menuju Masjid Nabawi. Dan ternyata menara Masjid Nabawi juga terlihat dari terminal ini. Setelah berpamitan, saya berjalan menuju Masjid yang memang tidak begitu jauh, mungkin sekitar 400 meter saja.

Di sepanjang jalan banyak penginapan yang temen saya bilang Dar. Dibawah hotel. Harganya semalam dibawah SAR100. Dan memang banyak calo yang nawarin kamar. Merka bilang hujrah? yang artinya kamar?

Pelataran Masjid Nabawi di pagi hari.
Saya waktu itu juga nyari kamar, tetapi saya lebih memilih untuk ke Masjid dulu. Masih ada waktu buat sahalat tahajjud.

Sesampainya di Masjid saya langsung ke tempat wudhu dan toilet yang terletak di bawah tanah. Hampir sama dengan di Masjidil Haram, tetapi disini lebih bersih dan lebih terawat. Menyenangkan karena membuat lebih nyaman dalam beribadah.

Saya kemudian mengganti pakaian dengan baju koko. Ah tau kali ya ente apa itu baju koko. He he ...

Ketika saya mau masuk Masjid, saya kamudian dihadang sama penjaga. Katanya saya tidak boleh membawa tas. Saya lebih baik masuk lewat pintu utama. Karena penjaga ini tidak mau mengizinkan saya masuk dengan tas gendong yang berukuran sedang.

Saya ambil ini di depan hotel Hilton Madinah.
Di pintu utama, banyak jamaah juga yang masuk. Sehingga saya pura-pura tidak tahu klo saya tidak boleh membawa tas dengan ukuran yang lumayan besar ke Masjid. Hal ini saya mengerti karena di Masjidil Harom juga kita tidak diperbolehkan membawa tas. Namun disini lebih ketat dibandingkan dengan disana.

Katanya sih ornamen di Masjid Nabawi ini kebanyakan terbuat dari emas. Saya perhatikan dan warnanya memang emas. Soal keasliannya, saya kurang tahu. :D


Bertemu dengan Pak Muhammad Fahmi.

Setelah salat subuh, disamping saya duduk seorang bapak yang juga Indonesia. Bapak tersebut kemudian saya kenal dengan Pak Fahmi. Beliau adalah seorang ketua rombongan jama'ah dari Indonesia. Alhamdulillah dari beliau saya banyak diberi tahu tentang kota Madinah, cara berjiarah. Tentang bagaimana caranya menuju Raudoh Min Riadatil Jannah. Tentang dulu Masjid Nabi ini pernah terbakar dan kemudian di renovasi oleh sahabat. Mana saja bangunan asli dari masjid ini. Alhamdulillah banyak sekali pelajaran yang saya dapat dari Pak Fahmi.

Beliau memberi tahu jika ingin berjiarah lebih baik ngeteng naik taksi. Jangan ikut omprengan biar santai. Jalurnya Masjid Quba --- Jabal Uhud --- Masjid Qiblatain --- Khandak --- Masjid Sab'a. Naik taksi tawar aja. Kata beliau paling sekitar SAR10.

Beliau juga kemudian menunjukan hadits Nabi Saw yang tertullis di dinding Masjid Nabawi ini. Pahala shalat di Masjid ini sama dengan pahala 1000x dari shalat di Masjid yang lain, kecuali di Masjidil Harom.Shalat di Masjidil Harom itu pahalanya 100.000x dibanding masjid yang lain.

Perataran Masjiid Nabawi di siang hari. 
Masjidil Harom 100.000x
Masjid Nabawi 1000x

Nah 100.000x itu sama dengan 55 tahun, 6 bulan, 20 hari.
Klo 1000x itu berapa hayo? (Ini Pak Fahmi gak ngasih tahu, jadi saya juga gak hitung)

Dan akhirnya saya berpisah dengan Pak Fahmi karena saya mau nyari sarapan. Oh ia, ketika di Masjid, lebih baik ingat-ingat dimana kita menyimpan sendal, bila tidak kejadiannya akan seperti Pak Fahmi. Sendal beliau hilang entah dimana. Mungkin terbawa atau mungkin lupa dimana menyimpannya. :)

Segitu dulu ya,
Nanti InsyaAlloh saya sambung lagi ceritanya.
Masih banyak yang perlu saya ceritakan.

Dadah!
Assalamu'alaikum.







Monday, April 22, 2013 0 comments

Perjalanan Menuju Madinah, Part 1

Assalamu'alaikum.
Apa kabar pagi ini? Semoga sehat selalu. Aamiin.

Potongan Tiket
Kali ini saya ingin bercerita perjalanan singkat saya dari Mekkah ke Madinah, kemudian apa yang saya lakukan saja dan sampai saya kembali ke kota Mekkah.

Well. Let start the journey. Bismillah. :)

Potongan Tiket
Perlu diketahui, menuju Madinah dari Mekkah bisa dilakukan dengan banyak cara. Di depan hotel Dar Al Tawhid InterContinental Mekkah, banyak sekali kendaraan menuju Madinah. Kami disini lebih sering menyebut mereka omprengan atau taxi gelap. Menyebrangi jalan dari hotel InterContinental ada bis umum yang juga menuju Madinah. Harganya bervareatif. Sekitar SAR50.

Soal keselamatan naik taxi gelap atau omprengan itu tidak terjamin. Bagi perempuan saya sarankan agar tidak naik ini. Bagi pria juga sama. Bila sendri, lebih baik jangan. Temen-temen saya sih pada nakut-nakutinnya; tar diperkosa loh di padang pasir! Hadah! *tutup mata*

Tapi saya lebih memilih bis milik pemerintah yang sudah termasuk asuransi. Lokasi terminalnya sekitar 200 meter dari hotel InterContinental. Dengan harga SAR55 saya mendapatkan bis yang cukup nyaman. Tetapi bila mau membayar lebih, maka ente bisa milih buat naik bis yang VIP. Soal harga saya kurang ngerti dah. Bisa di cek aja ke counter penjualan tiketnya. Nama bis nya itu Saptco.

Ini bis milik pemerintah. Segala hal mengenai pelayanan publik, Saudi Arabia memang harus meningkatkan SDM yang mereka miliki. Untuk membeli 2 lembar tiket saja (memang berbentuk lembaran) saya harus menunggu sekitar 15 menit. Pelayanan yang melatih kesabaran.

Untuk membeli tiket, ente tidak bisa sembarangan membeli begitu saja. Harus menunjukan Iqoma atau Passport. Hal ini memang bertujuan agar pemerintah dapat mengontrol warga ilegal yang berada di KSA (Kingdom of Saudi Arabia). Iqoma itu semacam KTP, atau bisa jadi seperti work permit, atau izin tinggal.

Ketika tiket sudah di tangan. Saya baru engeh klo di tiket tertera saya harus berangkat jam 21.00 malam. Padahal saya ingin berangkat jam 22.00. Ketika saya bertanya lagi ke counter tiket, mereka bilang gak masalah. Ya uwes toh. Mereka juga tidak menanyakan jam keberangkatan ketika membeli tiket.

Bis dari Mekkah ke Madinah, menurut petugas counter, berangkat setiap jam dan bis terakhir itu jam 00.00. Soal bis pertama, saya lupa nanyain nya. Tetapi teman saya bilang dia pernah berangkat jam 5.00 pagi. So? He he ...

Saya naik ke bis yang lumayan nyaman dan besar. Saya mau duduk dibelakang supir. Tapi kemudian saya disuruh pindah ke belakang. Saya tanya kenapa harus pindah. Supir yang berasal dari jawa itu bilang disini lain sama di Indo, kursi penumpang bagian depan itu dikhusukan untuk perempuan, bagian belakang baru untuk pria. Terkecuali suami dari perempuan tersebut boleh lah duduk di depan juga.

Dan memang kenyataan nya begitu. Penumpang perempuan pada duduk di depan. Dan pria duduk dibelakang. Hal ini bagus karena untuk membatasi antara yang bukan muhrim dan halal nya bercampur. Memberi kenyamanan dan keselamatan bagi para penumpang perempuan.

Perjalanan ke Madinah dari Mekkah sekitar 6 jam. Dengan berhenti sekali di rumah makan untuk istirahat sekitar 20-30 menit.

Saya berangkat jam 22.00 dari Mekkah dan sampe di Madinah jam 04.00.

Saya sambung ke halaman selanjutnya ya ...
Link nya menyusul. InsyaAlloh.

Dadah dulu. :)









Thursday, April 18, 2013 0 comments

Alat Perang

Tadaaa ....

Ketemu lagi ya? he he he ...
Kali ini saya mau cerita tentang alat yang digunakan ketika perang bagi seorang waiter. Tidak banyak. Tapi cukup berbahaya jika tidak dimiliki oleh seorang waiter.

Ente klo datang ke restoran pasti buat nyari makan, kan? Atau minum, kan? Apapun restorannya itu. Apa itu cafe, fast food, dining room atau warteg sekalipun pasti ada yang ngelayanin nya. Walaupun memang caranya berbeda-beda. Tentu dong, pelayan di dining room berbeda dengan pelayan di warteg maupun di fast food.

Tapi pelayan itu pasti ada. InsyaAlloh. :)

Ketika saya bekerja di restoran biasa atau di bar atau di dining room sekalipun, saya lazimnya membutuhkan alat perang yang berbeda. Tetapi secara umum ada benda yang harus dimiliki seorang waiter dimanapun dia bekerja. Apa itu? Alat tulis (pulpen dan notebook)

Pulpen dan notebook itu penting karena selain buat menulis orderan, benda ini juga sebagai sarana menulis menu spesial malam ini, atau promosi, atau ingredients minuman/ makanan, atau hal apapun yang kira-kira perlu ditulis dan diingat.

Walaupun sekarang menulis orderan sudah ada yang menggunakan tablet, alat konfensional tidak bisa tergantikan sama alat modern. Pasti masih saja butuh itu pulpen sama notebook. Hukum nya wajib bagi seorang waiter memiliki benda ini.

Jujur, saya paling gak pede bekerja klo gak bawa dua alat ini. Semacam terbugili lah yah. ha ha ha ...

Ini dibawah saya bakalan mentions benda-benda apa saja yang lazim dimiliki seorang waiter.


  1. Pen
  2. Notebook
  3. Captain Order
  4. Table Crumber
  5. Corkscrew - kita biasanya sering nyebut wine opener.
  6. Lighter


Tidak semua benda diatas perlu dimiliki seorang waiter. Sesuaikan saja dengan tempat bekerja. Contohnya saya sekarang hanya butuh pen, notebook sama table crumber. Selebihnya saya tidak butuh.

Tetapi ketika saya dulu bekerja di lounge bar, saya butuh semuanya. Pen, notebook, captain order, table crumber (jarang sih dipake), corkscrew sama lighter itu pasti harus ada. Klo enggak, kita sendiri yang kelabakan. He he he ...

Lighter

Table Crumber

Captain Order

Corkscrew / Wine Opener

Ini sih iseng aja ngasih tahu beginian. Karena klo ente mau jadi water, penting nih beginian. Apalagi klo tamunya banyak dan ente tidak bisa bermain "cantik". Tewas dah yang ada.
Tar, insyaAlloh saya kasih tahu ya cara cowboy dalam ber-waiter. Hehehe ....

Tersenyumlah! *Gratis*
Dadah!

Wassalam.





Tuesday, April 16, 2013 0 comments

Tips Hunter

Apa kabar?
Udah lama memang, saya tidak menulis. Mungkin karena saya malas. Memang saya pemalas. Ha ha ...

Kali ini saya ingin menulis tentang tips. Tentang bagaimana cara mendapatkannya. Tentang trik dan intrik nya. Tentang hal yang harus dilakukan dan jangan dilakukan. Melihat siapa saja yang berpotensi memberikan tips.

Meluncur! Ha ha ...

Menjadi seorang Tips Hunter itu sangat tidak dianjurkan bagi seorang waiter. Tetapi mau tidak mau, bagi seorang waiter, tips memberikan income yang lumayan. Swear deh! :)

Di Mekkah, orang memberi tips mungkin seperti mereka memberikan sodakoh. Ini karena memberi di dalam islam adalah salah satu tanda syukur terhadap rezeki yang di dapat. Dan percaya atau tidak percaya, dengan memberi 1, Alloh akan menggandakan menjadi 100. Makanya disini memang mendapatkan tips, susah-susah gampang.

Untuk mendapatkan tips, kuncinya cuma satu; Give Your Best Service!

Ketika tamu sudah puas dengan service ente, saya yakin, ente pasti dikasih dah itu tips. Asal tamunya memang lagi bawa duit. Ha ha ....

Di hotel dimana saya kerja sekarang, tidak jarang tamu memanggil kami (semua staff yang sedang on duty) untuk menerima tips secara bergilir. Seperti pembagian sembako. Kadang mengantri. Tapi kebanyakan dilakukan dengan "cantik", agar tidak mengganggu tamu yang lain.

Orang Arab kebanyakan dari mereka tidak memilih siapa yang harus mendapatkan tips. Klo sudah rezeki anda, dimana saja, mereka bakalan memanggil lalu memberikan anda tips. Dan nominalnya biasanya gila-gilaan. Minimal 50 Real lah. Tapi tetep butuh sentuhan service yang bagus.

Orang Turki senang dengan service kejutan yang tidak mereka expect, tetapi orang Turki tidak biasa memberi besar dan mungkin mereka mengasih Dollar. But better than nothing, kan? Hehehe ...

Orang Kwait, jangan harap deh anda menerima tips dari mereka. Jarang banget lah dapet dari mereka. Yang ada mereka itu complaint, most of them ya. Walau ada saja yang memberi sih. Klo kulit putih sih ibarat orang Australia. Australian itu pelitnya minta ampun soal tips. *tutup mata*

Orang Indonesia tidak pernah diprediksi siapa yang bakalan ngasih. Lebih baik sih kasih terus service yang bagus. Ajak ngobrol. Beri saos ABC (Merek saos sambal). Tapi serius, orang Indonesia itu tidak nunjukin mereka kaya. Gak keliatan lah.

Orang Nigeria (Kulit Hitam). Tips mereka Dollar. Sumpah dah.

Ini yang bisa ente lakukan buat mendapatkan tips. Kontek restaurant yang saya bawa adalah buffet yang free of charge karena sudah include harga kamar. Breakfast time ya. Ini dia;

  1. Memberikan air putih
  2. Memberikan paper napkin. Orang Turki biasanya menyebut peçete (paceta.red) 
  3. Menawarkan omelette. 
  4. Mengambilkan mereka susu panas. 
  5. Mengajak ngobrol. Menanyakan bagaimana makanan mereka. 
  6. Menawakan sambal.
  7. Menawarkan jus.

Tunjukin kita benar-benar ikhlas men-service mereka (mau pura-pura juga boleh) 
asal jangan lupa senyum.
sama jangan lupa sama Magic Words nya .....

Would there be anything else Madam, Sir?

Kalimat itu seperti kita menawarkan diri untuk membantu jika masih butuh sesuatu. 
Padahal kalimat ini seakan mengingatkan mereka untuk memberika tips. Ha ha ha ....

Ente sebenernya bisa ngeliat tamu yang berduit sama yang tidak. 
Tetapi terkadang penilaian kita itu salah. So lebih baik sih service tamu-tamu dengan baik.
Rezeki dan tips insyaAlloh datang. 

Sama banyak berdo'a ya. He he ... 


Keep hunting. 
Menjadi Tips Hunter tidak salah. Selama dilakukan dengan professional.
Toh namanya juga usaha. Lagian halal kok. InsyaAlloh. :)


Dadah!
Tetep semangat ya. 

Wassalamu'alaikum.




Saturday, February 16, 2013 0 comments

You'll Never Walk Alone - Ada Alloh Selalu Bersama

Sumber: Twitter Liverpool Indonesia
YNWA.
You'll Never Walk Alone. - Sebagian besar penggila bola mungkin sudah tidak asing dengan kalimat ini. Kalimat dari Liverpool FC ini benar-benar jadi pempersatu bagi pendukung nya.

Saya adalah pendukung dari Liverpool FC. Tapi kata-kata You'll Never Walk Alone bukanlah sekedar kata-kata dukungan Club. Saya memaknakan jauh lebih dahsyat dari sekedar dukungan.

You'll Never Walk Alone bila diartikan adalah "Kamu Tidak Akan Penah Berjalan Sendiri."

Kalimat ini benar-benar luar biasa sekali. Tidak Akan Pernah Berjalan Sendiri.
Saya hakkul yakin kalimat ini benar. Secara Agama Islam saya meyakininya. Dimana-mana ada Alloh. Kapan saja Alloh bersama kita. Kemana kita pergi Alloh ada. Kita berbuat apa, Alloh melihat kita. Kita berbicara apa, Alloh mendengarkan kita.

"Bila ada yang bertanya tentang-Ku, katakanlah Aku ini dekat."

Kalimat ini memandu saya pribadi untuk meyakini bahwa Alloh selalu ada kemanapun saya pergi. YNWA bukanlah kalimat yang keluar dari perkataan Baginda Muhammad Saw. Ini hanyalah kalimat dari Club Liverpool. Tetapi bila di tafakuri, ini kalimat yang sangat luar biasa.

Saya tidak pernah sendiri. Ada Alloh.
Saya tidak pernah kesepian. Ada Alloh.
Saya tidak takut. Ada Alloh.
Saya tidak hawatir. Ada Alloh.

Alloh ada bagi hamba yang selalu mengingat-Nya. Allohu Akbar.

Kawan-kawan, ini adalah bukan tentang Club Liverpool, ini adalah sekedar mengingatkan bahwa Alloh selalu bersama. Tidak ada yang perlu ditakutkan.

" ... Kemudian jika benar-benar datang petunjuk-Ku kepadamu, maka barang siapa yang mengikuti petunjuk-Ku, tidak ada rasa takut pada mereka dan mereka tidak akan bersedih hati." (Al Baqoroh : 38)

Ayat ini adalah ayat favorit saya. :)
Indah nya berbai pemikiran.
Salam rindu untuk Bandung-ku.

Assalamu'alaikum.





Wednesday, February 13, 2013 0 comments

Indonesia-Ku

Sumber gambar: hukum-on.blogspot.com

Afwan, saya baru nge-posting lagi ini. Bukan tidak ada waktu. Tetapi jujur, kadang otak itu tidak mampu diajak kompromi untuk menulis. Walaupun tulisan ini hanya tulisan ringan. Tetap saja, ketika Alloh tidak berkehendak, maka tidak akan pernah terjadi.

Makkah, memang luar biasa. Bulan sekarang, adalah waktu yang menyesakkan untuk kota Mekkah selain Bulan Haji-an. Kenapa? Karena bulan ini, pemerintah KSA membuka untuk umrah dari seluruh penjuru dunia, termasuk Negeri Indonesia.

Dampak nya sangat terasa. Hotel dimana saya bekerja, selalu ada saja tamu Indonesia. Baik dari group maupun individual.

Melayani rumpun sendiri di negeri orang itu berbeda. Saya secara pribadi, meng-claim bahwa diri saya, InsyaAlloh adalah seorang waiter professional, ingin sekali meng-VIP kan semua orang Indonesia yang datang dan makan di restoran saya bekerja. Tidak sebatas melayani saja, namun ingin sekali memenuhi apa yang mereka mau.

Misalnya, nasi nya gak mau nasi yang biasa orang Arab makan, pengen nya nasi Indonesia. Terus ingin saos sambel. Ingin kerupuk. Klo barang nya ada, biasanya saya langsung ber-koordinir dengan chef Indonesia. Dan mereka biasanya langsung membuatkan.

Indonesia-Ku.

Entah lah. Melayani orang se-negara terkadang tantangan nya berbeda.Ketika kita mencoba untuk meng-optimalkan daya service kepada mereka. Terkadang feedback nya itu sesuatu yang tidak diharapkan.

Contoh yang paling sering terjadi adalah, mentang-mentang waiter nya orang Indonesia juga, minta nya se-enaknya dewek. Dengan bahasa nya se-enaknya dewek. Permintaan nya se-enaknya dewek.

Budaya kita itu tidak seperti itu, loh. Ada ucapan, "maaf" dan "makasih". Saya terkadang merasa tidak "ter-professional-kan" dengan cara meminta oleh orang yang saya pikir "bukan orang yang berpendidikan". Kenapa? Karena ketika orang mengerti, maka mereka akan menghargai.

Kadang malah kami dicaci maki oleh bangsa sendiri. Astagfirulloh. Tapi itulah tantangan kami. Sebagai sarana meraih pahala dari kesabaran ke ke-tawakalan. :)

Tapi terlepas dari itu semua. Banyak juga orang Indonesia yang sangat menghargai pekerjaan kami. Kami senang ketika kami dihargai, sehingga melayani nya lebih optimal. InsyaAlloh.

Nah, masalah tips. Itu dari Alloh. Ada yang memberi dan ada juga yang tidak. Jadi mengharapan sesuatu dari manusia itu menyakitkan. Sebaiknya tips itu tidak pernah dimasukkan kedalam hati. Usaha harus, men-service dengan bagus itu harus! Masalah rezeki yang Alloh titipkan lewat mereka, itu urusan Alloh.

Baiklah kangkawan.
Sudah dulu ya. Doakan biar tetep istiqomah di jalan Alloh.
Dadah, salam rindu untuk Indonesia-Ku.

Assalamu'alaikum.


 
;